Keinginan adalah kunci motivasi, tapi tekad dan komitmen itu pengejaran tanpa henti untuk sebuah tujuan yaitu komitmen menuju keunggulan yang akan memungkinkan Anda untuk mencapai keberhasilan yang Anda cari.

Translate

Senin, 02 Maret 2020

ONTOLOGI



 ONTOLOGI


Ontologi itu mempelajari tentang yang ada, istilah ontologi banyak digunakan saat kita membahas yang ada dalam konteks filsafat ilmu, yang tidak terikat oleh suatu perwujudan tertentu. Ontologi menjelaskan tentang yang ada secara universal, menampilkan pemikiran semesta universal, berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan atau dalam rumusan Lorens Bagus ; menjelaskan yang ada, yang meliputi semua realitas dalam bentuknya.
Ontologi terbagi menjadi beberapa sub, yaitu; Metafisika, Asumsi, Peluang, Asumsi dalam Ilmu, dan batas penjelajahan Ilmu.

Metafisika, terdapat ujud-ujud yang bersifat ghaib/ supranatural, metafisika merupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran filsafati termasuk pemikiran ilmiah. Lawan dari supranatural adalah naturalisme yang menolak keberadaan supranaturalisme, metrialisme merupakan paham berdasarkan naturalisme yang berpendapat bahwa gejala alam tidak disebabkan oleh yang bersifat ghaib melainkan oleh kekuatan yang terdapat di alam itu sendiri yang dapat dipelajari dan dapat kita ketahui.
Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menafsirkan alam ini sebagaimana adanya, jadi pada dasarnya tiap ilmuan boleh mempunyai filsafat individual yang berbeda, dia bisa paham mekanistik, vitalistik, materialistik, atau idealistik.

Mekanistik, melihat gejala alam dan makhluk hidup merupakan gejala kimia-fisika semata. Sedang bagi paham vitalistik, hidup adalah sesuatu yang unik yang berbeda secara substantif dengan proses kimia-fisika tersebut.

Asumsi; deterministik, pilihan bebas, probabilistik. Merupakan permasalahan filsafati yang rumit namun menarik, tanpa mengenal ketiga aspek tersebut serta bagaimana ilmu sampai pada pemecahan masalah yang merupakan kompromi, akan sukar bagi kita untuk mengenal hakikat keilmuan. Pilihan bebas dan probabilistik baru dapat dilakukan sekiranya bahwa hukum semacam itu memang ada, sekiranya hukum pengatur alam itu tidak ada maka masalah determinismem probabilitas dan kehendak bebas itu sama sekali tidak akan muncul.

Paham determinisme bertolak belakang dengan peluang bebas. Yakni pilihan bebas menyatakan manusia mempunyai kebebasan alam menentukan pilihannya, tidak terkait kepada hukum alam yang tidak memberikan alternatif. Paham deterministik mempelajari hukum yang berlaku bagi semua orang atau yang bersifat sosial, sedang paham pilihan bebas adalah sebaliknya, mempelajari hukum yang berlaku tidak untuk semua orang atau bersifat individu.
Jadi diasumsikan bahwa hukum yang mengatur berbagai kejadian alam itu memang ada, sebab tanpa asumsi tersebut maka semua yang dibahas tentang kejadian akan sia-sia.

Asumsi dalam Ilmu, ilmu merupakan pengetahuan yang memiliki kegunaan praktis.

Batas penjelajahan ilmu, berakhir pada penggalian ide yang merupakan pengalaman yang tumpang tindih yang ada di lautan neuron setiap manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentarnya ya...