MAKALAH PERKEMBANGAN
PERANGKAT TI
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut sejarahnya Perangkat Teknologi
Informasi dan Komunikasi sudah ada bersamaan lahirnya peradaban manusia. Pada
jaman prasejarah manusia memerlukan alat komunikasi misalnya dengan menggunakan
bahasa isyarat yang terbukti dengan adanya prasasti gambar telapak tangan yang
terdapat di batu batuan maupun pada dinding goa.
Saat ini
teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi bagian dari gaya hidup
masyarakat Indonesia, kemajuannya luar biasa terutama dalam bidang komputer
baik desainernya maupun softwernya. Hampir setiap bulan para desainer,
pabrikan, ahli dalam bidang teknologi komputer terus menerus mengadakan
penelitian dan pengembangan teknologi.
Bangsa
Indonesia yang semakin besar tidak luput dari kemajuan teknologi informasi ini,
walapun pada umumnya berada pada tataran konsumen/pemakaian yang kalah jauh
dari negara tetangga yang sudah masuk pada tataran desainer teknologi dan
produsen komponen-komponen informasi teknologi informasi terutama bidang
komputer. Dalam perkembangannya tak luput dari perkembangan perangkat teknologi
informasi. Berikut pengertian teknologi informasi dan perangkat teknologi
informasi :
1. Pengertian Teknologi Informasi
a)
Seperangkat alat
yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informal.
b)
Teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi computer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan menyimpan
informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik mengirimkan
informasi
perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan menyimpan
informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik mengirimkan
informasi
c)
teknologi yang
menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan video..
berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan video..
Singkatnya teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi computer
dengan teknologi komunikasi.
2.
Pengertian Perangkat Teknologi Informasi
Merupakan perangkat
yang berisi program-program untuk mempermudah proses telekomunikasi baik dalam penyimpanan,
pemrosesan, dan pengambilan data.
Komputer merupakan sebuah sistem yang
terdiri dari tiga komponen utama yaitu :
1.
Hardware (perangkat keras)
2.
Software (perangkat lunak)
3.
Brainware (perangkat manusia/user).
Hubungan antara ketiga
komponen tersebut tidak dapat dipisahkan, untuk dapat mencapai fungsi komputer
sebagai produk berteknologi canggih dalam menangani berbagai macam pekerjaan. Hardware
sebagai komponen fisik dari sistem komputer yang terdiri dari peralatan
Input, Proses, Output dan Media penyimpan data merupakan
satu kesatuan yang bekerja secara besama-sama, sehingga dapat difungsikan.
Ketiga komponen dalam sistem
tersebut Hardware, Software dan Brainware akan melakukan
proses meng-input data, memproses (proccesing) dan menghasilkan
output yang berupa produk informasi yang dibutuhkan.
BAB II
PERKEMBANGAN PERANGKAT TI
A.
Perkembangan Teknologi Informasi
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era
globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena
perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic
commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet,
dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara.
Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan
suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman
dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi
lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.
Tidak berlebihan jika salah satu pakar IBM menganalogikannya dengan
perkembangan otomotif sebagai berikut: “seandainya dunia otomotif mengalami
kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah
mobil berbahan bakar solar, yang dapat dipacu hingga kecepatan maximum 10,000
km/jam, dengan harga beli hanya sekitar 1 dolar Amerika !”. Secara mikro, ada
hal cukup menarik untuk dipelajari, yaitu bagaimana evolusi perkembangan teknologi
informasi yang ada secara signifikan mempengaruhi persaingan antara
perusahaan-perusahaan di dunia, khususnya yang bergerak di bidang jasa. Secara
garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang
dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era
tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh
perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh
teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli manajemen dan
organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai
pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern. Oleh karena itu
dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia
ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen,
organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor
budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya.
Sehingga tidaklah heran jika masih sering ditemui perusahaan dengan peralatan
komputer yang tercanggih, namun masih dipergunakan sebagai alat-alat
administratif yang notabene merupakan era penggunaan komputer pertama di dunia
pada awal tahun 1960-an.
ERA KOMPUTERISASI
Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika mini computer dan
mainframe diperkenalkan perusahaan seperti IBM ke dunia industri. Kemampuan
menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang
memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing). Pemakaian
komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti
untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mempergunakan komputer jauh lebih efisien
(dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan mempekerjakan berpuluh-puluh
SDM untuk hal serupa. Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang
sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan dari
perusahaan perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli pasar-pasar
tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua
perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan
telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk
membantu kegiatan administrasinya sehari-hari. Keperluan organisasi yang paling
banyak menyita waktu komputer pada saat itu adalah untuk administrasi back
office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain,
kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan
perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional,
seperti simulasi-simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan
manufaktur.
ERA TEKNOLOGI INFORMASI
Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti mini computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan mini computer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing)
perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing). Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari monompoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.
Teori-teori manajemen organisasi modern secara intensif mulai diperkenalkan
di awal tahun 1980-an. Salah satu teori yang paling banyak dipelajari dan
diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management). Hampir di
semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi
informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh
perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. Tidak seperti pada kedua
era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen
perubahan ini yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, dimana komputer
dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci dari
keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an ini adalah penciptaan dan
penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan
dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu
mengalir dengan teratur, cepat, terus-menerus, ke tempat-tempat yang
membutuhkannya (strategis). Ditekankan oleh beberapa ahli manajemen, bahwa
perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di
dalam lingkungan makro “regulated free market”. Di dalam periode ini, perubahan
secara filosofis dari perusahaan tradisional ke perusahaan modern terletak pada
bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi tradisional
melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga
semuanya diukur secara hirarkis berdasarkan divisi-divisi atau departemen.
Dalam teori organisasi modern, dimana persaingan bebas telah menyebabkan
customers harus pandai-pandai memilih produk yang beragam di pasaran, proses
penciptaan produk atau pelayanan (pemberian jasa) kepada pelanggan merupakan
kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan
istilah-istilah manajemen seperti “market driven” atau “customer base company”
yang pada intinya sama, yaitu kinerja perusahaan akan dinilai dari kepuasan
para pelanggannya. Sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini, peranan
komputer dan teknologi informasi, yang digabungkan dengan komponen lain seperti
proses, prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan
komponen terkait lainnya, dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan
salah satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas
pelayanan. Pada dasarnya, seorang pelanggan dalam memilih produk atau jasa yang
dibutuhkannya, akan mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut:
cheaper (lebih murah), better (lebih baik), dan faster (lebih cepat). Disinilah
peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan
kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, kunci dari kinerja perusahaan adalah
pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang
langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri
pada penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol
dengan baiklah sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang handal. Tidak heran
bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat banyak
sekali perusahaan yang melakukan BPR (BusinessProcess Reengineering),
re-strukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM, instalasi dan
pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain sebagainya. Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan
pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN), dan lain sebagainya. Utilisasi teknologi informasi terlihat sangat mendominasi dalam setiap program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan
ERA GLOBALISASI INFORMASI
Belum banyak buku yang secara eksplisit memasukkan era terakhir ini ke
dalam sejarah evolusi teknologi informasi. Fenomena yang terlihat adalah bahwa
sejak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan dibidang teknologi informasi
(komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan
secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial. Ketika
sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco
pada tahun 1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama
dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara
jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan
menjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih
pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi
menjulang. Sulit untuk ditemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena
yang terjadi sejak awal tahun 1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu untuk mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual world of computer. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik lagi. Melalui virtual world of computer, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet. Sulit untuk dihitung besarnya uang atau investasi yang mengalir bebas melalui jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui electronic transaction dengan mempergunakan electronic money.
Tidak jarang perusahaan yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar.
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu untuk mencegah mengalirnya informasi dari atau ke luar negara lain, karena batasan antara negara tidak dikenal dalam virtual world of computer. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat pada batasan fisik lagi. Melalui virtual world of computer, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet. Sulit untuk dihitung besarnya uang atau investasi yang mengalir bebas melalui jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui electronic transaction dengan mempergunakan electronic money.
Tidak jarang perusahaan yang akhirnya harus mendefinisikan kembali visi dan misi bisnisnya, terutama yang bergelut di bidang pemberian jasa. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah merubah mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di suatu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara di pihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan multi nasional lainnya, alias harus gulung tikar.
Hal terakhir yang paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan
bahwa lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan
dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang
sedemikian ketat, namun karena adanya faktor-faktor external lain seperti
politik (demokrasi), ekonomi (krisis), sosial budaya (reformasi), yang secara
tidak langsung menghasilkan kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan baru
yang harus ditaati perusahaan. Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat
menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak
jarang di tengah-tengah konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan
kebutuhan sehingga harus diadakan analisa ulang terhadap sistem yang akan
dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan
teknologi informasi yang cocok untuk perusahaan, yaitu teknologi yang mampu
adaptif terhadap perubahan. Para praktisi negara maju menjawab tantangan ini
dengan menghasilkan produk-produk aplikasi yang berbasis objek, seperti OOP
(Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriented Database Management
System), Object Technology, Distributed Object, dan lain sebagainya.
Dari keempat era di atas, terlihat bagaimana alam kompetisi dan kemajuan teknologi informasi sejak dipergunakannya komputer dalam industri hingga saat ini terkait erat satu dan lainnya. Memasuki abad informasi berarti memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi. Mempergunakan teknologi informasi seoptimum mungkin berarti harus merubah mindset. Merubah mindset merupakan hal yang teramat sulit untuk dilakukan, karena pada dasarnya “people do not like to change”. Kalau pada saat ini dunia maju dan negara-negara tetangga Indonesia sudah memiliki komitmen khusus untuk mengambil bagian dalam penciptaan komponen-komponen sistem informasi, bagaimana dengan Indonesia? Masih ingin menjadi negara konsumen? Atau sudah mampu menjadi negara produsen? Paling tidak, hal yang harus ada terlebih dahulu di setiap manusia Indonesia adalah kemauan untuk berubah. Tanpa “willingness to change”, sangat mustahillah bangsa Indonesia dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun kembali bangsa yang hancur ditelan krisis saat ini.
B.
Mengenal Perangkat yang Digunakan dalam
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi erat
kaitannya dengan teknologi komputer yang saat ini berkembang begitu pesatnya. Personal
computer (PC) yang sekarang ini sudah banyak dipakai pengguna hampir di
setiap rumah, merupakan salah satu contoh teknologi komputer yang banyak
berperan dalam perkembangan teknologi informasi. Contoh perangkat yang digunakan
dalam teknologi komunikasi ialah telepon seluler (hand phone). Dalam handphone
tersebut berisi program-program yang dapat mempermudah proses telekomunikasi.
Komponen komputer minimal untuk
dapat memakai PC, cukup dengan PC yang terdiri dari: unit sistem (processor,
motherboard, memori/RAM, VGA card, dan harddisk, yang terpasang dalam casing),
media input (keyboard dan mouse), dan output (monitor). Dengan spesifikasi
tersebut, PC sudah dapat dioperasikan.
Komponen PC dikelompokkan menjadi
tiga bagian, yaitu :
a. Komponen pada Unit Sistem
1)
CPU (Central Processing Unit) dan Motherboard
Microprocessor atau CPU
(Central Processing Unit), atau biasa disebut processor saja, selalu
terdapat pada tiap PC sebagai komponen utama dalam melakukan proses pengolahan
data komputer (sebagai otak komputer). Processor/CPU ditempatkan bersama chip
pendukung lainnya, seperti VGA Card, pada sebuah papan sirkuit yang disebut motherboard
atau mainboard. Kemudian motherboard tersebut dirakit dan ditempatkan dalam
sebuah casing membentuk suatu unit sistem. Dalam istilah sehari-hari,
satuan unit komponen yang disimpan dalam casing bersama dengan processor sering
pula disebut CPU. Bentuk dari unit sistem bervariasi, mengikuti bentuk casing
yang dipakai. Spesifikasi komputer biasanya mengacu pada jenis
processor/CPU yang dipakai, seperti Pentium II 300MHz, Pentium IV 1,7GHz,
Celeron450MHz, AMD K6-2-500, Athlon,Duron, dan seterusnya. Jenis processor
tersebut menggambarkan kemampuan dan kecepatan pengolahan data. Semakin besar
satuan frekuensi atau instruksi per detik (MHz/GHz) CPU, semakin cepat CPU
tersebut mengeksekusi program yang sedang berjalan.
2) Memori
Komponen lain yang membantu CPU
dalam melakukan pemrosesan data ialah memori. Ada beberapa jenis memori yang
terdapat pada suatu PC, seperti cache memory pada CPU, RAM, dan memori lain
pada motherboard. Memori yang akan kita bahas sekarang ialah memori jenis RAM.
RAM (Random Access Memory) berbentuk kepingan yang dipasang pada
motherboad dan dapat diganti/di-upgrade. Semakin banyak aplikasi yang
beroperasi, makin berat beban yang dilakukan memori ini. RAM banyak dijual
dalam bentuk kepingan utuh yang berisikan sekumpulan IC (Integrated Circuit)
yang terpisah. Satuan besaran dari memori ialah byte atau karena sangat besar
memakai satuan megabyte. Misal, memori yang banyak digunakan saat ini memiliki
kapasitas 32 Mb, 64 Mb, 128 Mb, 256 Mb, dan seterusnya.
3) VGA dan Sound Card
Komponen lain pada unit sistem
yang tidak kalah penting ialah VGA Card (kartu VGA). VGA card dibuat
berupa papan sirkuit yang berisi chip yang berfungsi sebagai perantara antara
unit sistem dengan layar monitor sebagai media output. Tanpa komponen ini, informasi
hasil pengolahan CPU tidak dapat ditampilkan pada monitor.
Sound Card, atau
kartu suara, merupakan komponen tambahan berupa papan yang berisi chip yang
berfungsi untuk menghasilkan energi suara, kemudian lewat media sound system
seperti speaker, suara tersebut dapat diperdengarkan. Saat ini, terdapat motherboard
yang membuat VGA dan Sound card secara on board, artinya
kedua komponen tersebut dibuat berupa chip yang menyatu dengan chip lain pada
motherboard (built in).
b. Input dan Output
Ialah perangkat komunikasi yang
merupakan bagian dari sistem komputer selain unit sistem. Perangkat ini yang
menjembatani antara unit sistem pada komputer dengan pengguna.
1) Media Input
Merupakan media komunikasi pada
komputer untuk mengirimkan instruksi, data, dan informasi yang akan diproses
oleh CPU. Berikut ini beberapa contoh media input.
a) Keyboard
Perangkat input yang kerap
digunakan sebuah PC ialah keyboard. Alat ini berfungsi sebagai perantara
komunikasi antara pengguna komputer dengan sistem komputer dengan cara
mengetikkan tombol keyboard berupa teks dan perintah-perintah lain seperti
‘Enter’untuk dijalankan komputer. Bentuk dan jenis keyboard sangat beragam, mulai
paling sederhana sampai kompleks dengan tambahan tombol yang bervariasi.
b) Mouse
Mouse merupakan perangkat
penunjuk (pointing device) yang memungkinkan pengguna untuk langsung
menunjuk objek yang dapat dilihat pada layar monitor komputer. Mouse dijalankan
dengan menekan tombol mouse pada objek yang sudah dipilih. Menekan mouse
dikenal dengan nama ‘klik’ untuk sekali tekan, dan ‘double klik’ (klik ganda) untuk
dua kali tekan.
c) Scanner
Scanner digunakan untuk menyalin
dan mengambil data apa saja, mulai teks, gambar, foto, bahkan dengan
perkembangan teknologi, misal teknologi kedokteran, manusia pun
dapat
di-scan (CT Scan) untuk diketahui penyakit apa saja yang diidapnya.
d) Joystick dan
Gamepad
Joystick dan gamepad merupakan
perangkat input yang banyak digunakan untuk keperluan game. Desain joystick dan
gamepad menjadikan bermain game pada komputer akan terasa lebih asyik dan real.
e) Kamera
Digital
Dengan kamera digital pengguna
dapat mengambil gambar secara langsung dalam bentuk digital dengan format yang
dapat dibaca oleh komputer. Misal, saat melakukan chatting(komunikasi
berbasis teks antar dua atau lebih pengguna lewat jaringan komputer atau internet),
pengguna dapat langsung melihat lawan bicaranya yang menggunakan kamera digital
pada layar monitor.
2) Media Output
Merupakan media
komunikasi pada komputer untuk menampilkan data dan informasi
yang diminta oleh
pengguna dan telah diproses oleh CPU. Berikut ini beberapa contoh
media output yang banyak digunakan.
a) Display Screen/Layar Monitor
Layar monitor
menampilkan hasil dari proses yang dilakukan oleh CPU secara langsung
sehingga pemakai
komputer dapat mengetahui apa saja yang dihasilkan dari komputer ini. Misalkan
pada keyboard pengguna menekan huruf “Y” (input). Pada layar monitor kursor akan
menuliskan “Y”. Ditulisnya huruf “Y” pada layar monitor merupakan hasil
(output) dari proses yang dikerjakan CPU sesuai dengan permintaan pengguna
tadi. Nama lain dari monitor yang banyak dipakai, yaitu: VDT (Video Display
Terminal), dan CRT (CathodeRay Tube).
b)
Printer
Media output yang berfungsi untuk
mencetak objek dari data digital komputer (softcopy) ke data analog (hardcopy),
misal dicetak pada kertas. Printer banyak digunakan untuk mencetak data teks
seperti tugas sekolah, dan dapat pula digunakan untuk mencetak gambar. Ukuan
kertas yang dapat dipakai pada printer bermacam-macam, seperti ukuran folio,
A4, ataupun legal, tergantung setting yang tersedia pada printer yang
digunakan.
c) Plotter
Media cetak seperti printer,
namun memiliki ukuran yang relatif lebih besar serta kegunaannya pun optimum
untuk objek gambar (image), seperti mencetak peta, dan gambar reklame.
Plotter mencetak gambar lebih halus (smooth) dibanding printer, dan harganya
pun relatif lebih mahal. Oleh karena itu, dalam memilih media cetak disesuaikan
dengan kebutuhan, apakah harus menggunakan plotter, atau cukup dengan memakai printer
saja.
d) Speaker
Media yang berfungsi memberikan
output berupa suara/bunyi, yang dihasilkan melalui sound card (kartu suara).
Terdengarnya suara lagu, efek suara saat program dijalankan, film, dan
sebagainya merupakan hasil dari keluaran media ini. Dengan adanya sound system,
akan melengkapi indahnya menggunakan komputer, karena sambil bekerja di depan komputer
tanpa beranjak dari tempat duduk sudah dapat langsung menikmati hiburan yang
tersedia.
c. Media Penyimpanan (Storage)
Dalam kehidupan sehari-hari,
media penyimpanan sangat diperlukan, seperti buku catatan, kaset, harddisk
komputer, dan lain-lain. Media penyimpanan tersebut dapat membantu kita mengingat
hal-hal seperti pelajaran sekolah ataupun data yang sewaktu-waktu diperlukan. Buku
catatan termasuk media simpan non-elektronik, sedangkan kaset tape dan harddisk
komputer termasuk media simpan elektronik. Media simpan elektronik memerlukan perangkat
elektronik jika hendak membuka atau mengambil data, sedangkan media simpan
non-elektronik tidak demikian.
Pada pembahasan berikut
dikhususkan pada media simpan elektronik yang berhubungan dengan komputer
personal (PC), yaitu magnetic disk (piringan magnetik) dan optical
disk (piringan optik). Secara harfiah, disk memiliki arti
piringan/cakram. Begitupun disk dalam komputer dibuat seperti piringan/cakram. Magnetic
disk ialah perangkat komputer yang berbentuk cakram/piringan tipis dengan
lapisan magnetik sebagai tempat disimpannya data digital, contoh: floppy
disk, harddisk. Sedangkan Optical disk ialah piringan yang terdiri
dari lapisan plastik untuk menyimpan data digital, contoh: CD-ROM.
Data digital tersebut disimpan dengan melakukan goresan pada permukaan CD dan
dibaca dengan scanning laser menggunakan teknologi optik.
Berikut ini beberapa contoh media penyimpanan
komputer:
1) Harddisk
Saat ini, harddisk merupakan
media peyimpanan utama pada komputer, karena memiliki kapasitas yang sangat
besar sehingga dapat menyimpan semua program yang dibutuhkan serta data yang
telah dibuat. Dari luar, harddisk berbentuk seperti kotak, sebenarnya, di dalam
kotak tersebut tersimpan piringan tipis berbentuk lingkaran. Ukuran kapasitas penyimpanan
harddisk bermacam-macam, dengan satuan byte. Mulai dari ukuran Mb (Megabytes),
seperti: 10Mb, 200Mb, 800Mb, sampai ada yang berukuran puluhan Gb (Gigabytes),
misal: 1 Gb, 10 Gb, 40 Gb. Dan mungkin di masa yang akan datang harddisk akan
terus berkembang ke ukuran yang lebih besar lagi. Meskipun piringan harddisk
relatif tertutup dan jarang tersentuh, namun saat kita memegang harddisk harus
tetap hati-hati. Harddisk jangan sampai terguncang atau terbanting, chip-chip
yang ada pada salah satu sisi harddisk tidak boleh dipegang atau mengenai benda
konduktor untuk menghindari konselet.
2) Floppy Disk
Floppy disk (atau biasa disebut
disket) meyimpan data dengan kapasitas yang jauh lebihsedikit dibanding
harddisk. Begitupula kecepatan proses penyimpanan dan pembacaannya yang lebih
lambat. Floppy disk dipakai untuk mengambil dan memindahkan data dari satu komputer
ke komputer lainnya secara mudah. Floppy disk memiliki tempat (media untuk melakukan
penulisan dan pembacaan) pada komputer yang disebut floppy disk drive. Ukuran
kapasitas penyimpanan floppy disk yang banyak digunakan saat ini sebesar 1,44 Mb.
Karena harddisk dan floppy disk termasuk media simpan magnetik, perangkat
tersebut dianjurkan untuk tidak disimpan di dekat benda-benda yang mengandung
medan magnet karena akan mempengaruhi kemampuan penyimpanan data digital dari
keduanya.
3) CD (Compact Disk)
Macam-macam media simpan CD
yaitu: CD-ROM, CD-R, dan CD-RW. CD-ROM hanya dapat digunakan untuk membaca saja
(ROM = Read Only Memory), kita tidak dapat menyimpan/menambah data pada
CD tersebut. CD-R dapat digunakan untuk menyimpan/merekam/menambah data (R = Recordable),
misalkan untuk mengamankan data dapat disimpan pada CD ini. Sedangkan CD-RW
selain dapat digunakan seperti di atas, dapat pula menghapus dan memanipulasi
data yang ada sebelumnya (RW = Re-Writable). Untuk melakukan pembacaan (read)
data pada CD, dibutuhkan CD-ROM drive, sedangkan untuk menulis/menyimpan (write)
data pada CD-R/CD-RW diperlukan CD-Writer. Kapasitas penyimpanan CD yang banyak
digunakan saat ini antara 600-800 Mb. Kira-kira 300 x kapasitas floppy disk,
dan daya tahannya pun relatif lebih lama dibanding floppy disk. Karena media
simpan ini sangat terbuka, penanganannya harus sangat hati-hati, seperti: Jangan sampai permukaannya (permukaan tempat
data dituliskan) kena noda atau tersentuh, apalagi tergores. Kotoran atau
goresan akan menggangu proses pembacaan pada CD. Untuk membersihkan CD, gunakan
kain/tisu lembut dan kering dengan arah radial (arah jari-jari, dari tengah ke
luar), jangan menggunakan bensin, tinner, dan bahan cairan kimia lainnya. Untuk
memberi nama pada CD, gunakan alat tulis tinta, seperti spidol, jangan menggunakan
ballpoint. Jangan meninggalkan CD pada tempat yang langsung terkena cahaya
matahari, temperatur tinggi, atau terlalu lembab. - Apabila CD sedang tidak
digunakan, alangkah baiknya jika disimpan pada tempat CD (misal: CD case,
atau CD holder)
C. Penanganan
terhadap Perangkat Komputer
Keberlangsungan sistem komputer
tidak terlepas dari bagaimana kita merawat dan menangani sistem PC yang
digunakan. Ada beberapa komponen PC yang harus ditangani dengan ekstra
hati-hati yaitu komponen-komponen yang berada dalam casing (unit sistem) karena
komponen tersebut bertugas melakukan proses pengolahan dan juga sebagai tempat
penyimpanan data. Apabila komponen penting tersebut rusak, proses komputerisasi
tidak dapat berjalan atau data penting bisa saja hilang! Adapun komponen utama
yang ada pada unit sistem tersebut seperti: harddisk, processor, RAM.
Selain untuk menjaga
keberlangsungan proses dan keberadaan data pada PC, penanganan secara hati-hati
pada komponen unit sistem dilakukan karena komponen-komponen tersebut yang
terdiri dari gabungan chip-chip dikemas secara terbuka sehingga banyak komponen
konduktor yang beraliran listrik. Apabila dalam keadaan nyala atau kabel tersambung
dengan sumber listrik, komponen pada unit sistem akan menyetrum bila disentuh.
Berbeda dengan komponen mouse atau keyboard yang terlindung dengan rapi sehingga
dapat dengan bebas kita memijit tombol tanpa takut terkena tegangan listrik langsung.
Teknologi informasi (IT),
erat kaitannya dengan teknologi komputer (sebagai perangkat keras/hardware),
dan program aplikasi (sebagai perangkat lunak/software). Keduanya berkembang
begitu pesat akhir-akhir ini. Barang siapa menguasai teknologi informasi, maka
dia tidak akan ketinggalan. Permasalahan yang ada, di satu sisi kebutuhan akan sistem
komputer terus bertambah, di sisi lain daya beli terhadap perangkat baru
semakin menurun, terutama dengan nilai tukar rupiah yang terus merosot.
Sebagian software baru cenderung membutuhkan spesifikasi hardware yang
lebih tinggi dari sebelumnya. Kondisi demikian memancing masyarakat yang gemar ngutak-atik
teknologi informasi untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma
dan hukum untuk mendapatkan keuntungan dari tindakannya tersebut.
D.
Dampak Perkembangan Teknologi
Informasi Terhadap Sistem Informasi
Perkembangan
teknologi informasi mempunyai dampak yang sangat besar terhadap sistem
informasi dalam suatu organisasi bisnis. Dampak yang nyata dirasakan pada
pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual digantikan oleh
komputer. Pemanfaatan teknologi informasi oleh para pemakai makin memudahkan
dalam melakukan pekerjaannya. Sebagai contoh adalah pemanfaatan teknologi
informasi untuk melaksanakan sejumlah pekerjaan audit yang harus dilakukan oleh
seorang auditor. Ada tiga pendekatan dan teknik audit yaitu Auditing around the
computer, Auditing through the computer, dan Auditing with the computer. Dengan
teknologi terkomputerisasi penuh dapat melaksanakan pemutakhir-an harian file
transaksi, keluaran, dan file dalam bentuk format terbaca mesin, seperti pita
dan disk. Jadi semua memberikan ke-sempatan kepada auditor untuk menggunakan
komputer dalam melaksanakan auditnya. Oleh karena itu auditor dituntut juga
untuk menguasai dibidang software, hardware, maupun brainware yang merupakan
perangkat keras dan perangkat lunak komputer .
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Teknologi
Informasi
a)
Seperangkat alat
yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informal.
b)
Teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi computer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan menyimpan
informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik mengirimkan
informasi
perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan menyimpan
informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik mengirimkan
informasi
c)
teknologi yang
menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan video.
berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan video.
Singkatnya teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi computer
dengan teknologi komunikasi
2.
Perkembangan
teknologi informasi meliputi era komputerisasi, era teknologi informasi, era
globalisasi informasi.
3. Pengertian Perangkat Teknologi Informasi
Merupakan perangkat
yang berisi program-program untuk mempermudah proses telekomunikasi baik dalam penyimpanan,
pemrosesan, dan pengambilan data.
4.
Komputer merupakan sebuah
sistem yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu :
a)
Hardware (perangkat keras)
b)
Software (perangkat lunak)
c) Brainware (perangkat manusia/user).
5. komponen
PC dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu unit sistem, input/output, dan
media penyimpanan.
6. Keberlangsungan sistem komputer tidak terlepas dari bagaimana kita
merawat dan menangani sistem PC yang digunakan. Ada beberapa komponen PC yang
harus ditangani dengan ekstra hati-hati yaitu komponen-komponen yang berada
dalam casing (unit sistem) karena komponen tersebut bertugas melakukan proses
pengolahan dan juga sebagai tempat penyimpanan data.
DAFTAR
PUSTAKA
Averill
M. Law, David W. Kelton, David M. Kelton, "Simulation Modeling and Analysis",
McGraw-Hill Series in Industrial Engineering and Management Science, New
York, 1999.
Bambang
Sridadi, Koento H. Baiquni, "The Application of Flight Simulation
Technique in the N250 Flight Control System Assessment", Proceeding of
the 2nd International Symposium on Aeronautical Science and Technology of
Indonesia (ISASTI96), Vol. 1, Page 701 - 713, Jakarta, 24 - 27 June 1996.
Bambang
Sridadi, "Pemodelan dan Simulasi Olah Yudha (War Game Simulation)",
Jurnal Teknik UNJANI, Vol. 2, No. 1, Page 128 135, Bandung, 1 May 2003.
Bambang
Sridadi, "A Generalized Integration Formula for Discrete Time Simulation based
on Piecewise Polynomial Signal Approximation", International Conference
on Applied Mathematics (ICAM05), ITB, Bandung, 22 26 August 2005.
Jon M.
Smith, "Mathematical Modeling and Digital Simulation for Engineers and
Scientists", John Wiley & Sons, New York, 1977.
K.
Toraichi, Bambang Sridadi and H. Inaba, "A Series of discrete-time models of
a continuous-time system based on uency signal approximation", International
Journal for Systems Sciences,
vol. 26, no. 4, pp. 871 - 881, 1995.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentarnya ya...